Tentara Muslim dan NAZI Jerman

Tentara Muslim diduga telah memberikan banyak bantuan bagi kekuatan perang NAZI Jerman pada Perang Dunia kedua. Banyak bukti-bukti yang dikeluarkan yang mendukung pendapat tersebut. Apakah memang betul tentara dari pasukan Muslim bergabung dengan NAZI Jerman? Berikut beberapa catatan tentang Tentara Muslim dan NAZI Jerman.

Tentara Muslim dan NAZI Jerman

Tentara Muslim dan NAZI Jerman


Pada Perang Dunia Pertama, Jerman yang saat itu masih berupa kerajaan merupakan sekutu Turki Utsmaniyah dalam menghadapi Kerajaan Inggris dan sekutu-sekutunya. Negara-negara Islam marah kepada Inggris dan Perancis, negara yang banyak menjajah Negara-negara Islam karena janji-janji kemerdekaan yang tak kunjung diberikan kepada mereka.

Tentara Muslim dan NAZI Jerman


Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh para elit politik Jerman untuk memperoleh dukungan dari negara-negara Islam, karena mereka memiliki musuh yang sama. Karl Haushofer dan Otto Strasser sangat ingin adanya "Kekuatan Ketiga" di Eropa yang oposisi terhadap Kapitalisme dan Komunisme Soviet. Tujuan utama NAZI Jerman dalam hal ini adalah untuk memenangkan "kaum tak berpunya" yakni Kaum Muslim dalam melawan "kaum berpunya" yakni Inggris dan sekutu-sekutunya.

Tentara Muslim dan NAZI Jerman


Pada tahun 1941 tercatat hampir 200.000 orang Islam tergabung dalam Schutzstaffel atau yang lebih dikenal dengan SS, 30.000 bergabung di Wehrmact dan sekitar 5.000 bergabung di Kriegzmarine. Kemudian pada Desember 1941, terbentuk Kaukasische-Mohammedanische Legion (Legiun Muslim Kaukasus) yang anggotanya Muslim Azerbaijan dan Negara-negara Kaukasus.

Tentara Muslim dan NAZI Jerman


Awal 1942, Legiun itu dipecah menjadi dua, Legiun Kaukasus Utara dan Legiun Azerbaijan. Keduanya ada di Wehrmacht. Di Army nya sendiri, dibentuk pula Azeri SS Volunteer Formations yang nantinya, akan dilibatkan dalam Penumpasan Warsaw Uprising pada tahun 1944. Turki yang sebelumnya adalah Sekutu Jerman saat Perang Dunia Pertama, tidak bergabung dengan Axis Force karena posisinya sebagai Negara Netral.

Tentara Muslim dan NAZI Jerman


Di Independent State of Croatia, yg merupakan "Puppet State" Nazi memberlakukan undang-undang yg memperbolehkan Umat Islam melakukan aktivitas umum. Di Zagreb, juga banyak dibangun Masjid-Masjid dan Madrasah yg didanai oleh Pemerintah setempat.

Kembali ke Nazi Jerman. Kebanyakan Pasukan Muslim ini dikirimkan ke Front Timur, terutama ke Soviet.

Tentara Muslim dan NAZI Jerman


Setelah Perang Dunia Kedua berakhir dengan kekalahan "lagi" bagi Nazi Jerman, Legiun Muslim dibubarkan dan mereka kembali ke kampung halamannya masing-masing. Tercatat, hampir 650.000 Pasukan Muslim eks. Legiun Muslim Nazi akan bertempur di Pihak Arab pada Arab-Israeli War 1948.

Sumber: @TweetMiliter

Pesawat Tempur Amerika Serikat Mustang P-51

North American Aviation Mustang P-51 adalah pesawat tempur jarak jauh, single seat fighter dan pesawat tempur pengebom yang digunakan selama perang dunia kedua, perang Korea dan perang lainnya. P-51 Mustang menjadi salah satu pesawat tempur andalan sekutu pada perang dunia kedua. P-51 mustang dioperasikan oleh Amerika, Inggris, Cina dan beberapa negara sekutu lainnya.

P-51 Mustang ditenagai Packard V-1650 V-12 bertenaga 1500 tenaga kuda (versi awal ditenagai Rolls Royce Merlin). P-51 Mustang bersenjatakan 6 senapan mesin browning AN-2 kaliber 12.7mm, mampu menggotong Bom dan roket HVAR kaliber 127mm. P-51 Mustang beraksi di teater Eropa dan Pasifik dengan performa dan hasil yang sangat memuaskan, total 4950 pesawat dijatuhkan Mustang.

Di teater Eropa, P-51 Mustang berhadapan dengan fighter-fighter jerman seperti Bf-109, Bf-110, Me-163, Me-262, Fw-190. P-51 Mustang sukses menjatuhkan banyak fighter luftwaffe di Eropa, dan fighter-fighter AD dan AL Jepang di teater pasifik. P-51 Mustang terus beraksi setelah Perang Dunia II usai, Mustang terlibat banyak dalam perang Korea sebagai fighter-bomber. P-51 Mustang banyak menggasak pesawat tempur Propeller AU Korea Utara sebelum kalah total dari jet tempur MiG-15 Fagot.

Pesawat Tempur Amerika Serikat Mustang P-51


P-51 Mustang


Di perang dunia kedua, P-51 Mustang menjadi pesawat propeller pertama yang menembak jatuh pesawat jet. Kill dibukukan oleh Chuck Yeager. Dalam perang kemerdekaan Israel dan krisis Suez, AU Israel mengandalkan P-51 Mustang sebagai fighter terbaik di Inventory AU Israel. Bahkan dalam krisis terusan Suez, P-51 Mustang AU Israel memotong jalur komunikasi mesir dengan memotong kabel telepon dgn baling-balingnya. P-51 Mustang digunakan RAF untuk menembak jatuh rudal jelajah V-1 Jerman, dengan mengandalkan kecepatannya yang mencapai 713 kilometer per jam. Satu-satunya negara yang tidak puas dengan P-51 Mustang adalah Uni Soviet, yang menganggap performanya tidak sebaik fighter-fighter buatan lokal.

Struktur Mustang yang ringan ditambah mesin yang powerful membuat manuverabilitas yang sangat tinggi namun juga rentan terjadinya "spin". Tangki bahan bakarnya yang berkapasitas sangat besar membuatnya mampu terbang sangat jauh, bahkan sanggup untuk escort armada bomber.

P-51 Mustang


Di Indonesia sendiri, TNI-AU menerima P-51 Mustang sebagai hibah dari ML (Militaire luchvaart) Belanda pada awal tahun 1950an, ironisnya Mustang juga digunakan Indonesia melawan Belanda dan sekutunya dikemudian hari. P-51 Mustang menjadi pesawat tempur andalan TNI-AU sejak Era 1950an hingga masa purnatugasnya di tahun 1976an. Karena gambar mulut menganga berwarna merah di ujung pesawat, pesawat ini populer dengan julukan "si cocor merah".

Sumber: @TweetMilter, Wikipedia