Alasan Sederhana Saddam Hussein Menginvasi Kuwait

Updated by | Kamis, Mei 30, 2013
Kali ini kita akan bercerita tentang Kisah dibalik Alasan Saddam Hussein menginvasi Kuwait pada 1991. Sejarah awal masuknya Amerika Serikat ke timur tengah.

Setelah invasi Iraq selesai dan Saddam Hussein tertangkap, US dengan segera menginterogasi Saddam untuk mengetahui lokasi Weapon of Mass Destroyer (Senjata Pemusnah Massal) miliknya.

Saddam Hussein sudah lama jadi duri dalam daging bagi Amerika dan pasukan US tak berharap banyak dia bakal bekerja sama. Dan itu benar, interogasi yang panjang dan lama tak membuahkan hasil sampai Seorang Perwira Intelijen dari FBI bernama George Piro.

Alasan Sederhana Saddam Hussein Menginvasi Kuwait

Alasan Sederhana Saddam Hussein Menginvasi Kuwait
Saddam Hussein (image:biography.com)

George Piro, agen keturunan Lebanon Amerika adalah salah satu dari sekitar 50 agen FBI yang bisa berbahasa Arab berhasil membuat Saddam Hussein bekerja sama.

Piro berhasil meyakinkan Saddam Hussein bahwa dia adalah envoy yang menjawab langsung ke President Bush. Begitu Saddam mulai berbicara, beberapa fakta menarik terkuak, Saddam tidak menduga Amerika berani meluncurkan serangan darat.

Dia hanya menduga serangan udara selama beberapa minggu saja, pernyataan yang tidak mengejutkan karena Jendral US awalnya juga skeptis.

Tapi yang lebih mengagetkan adalah jawaban Saddam Hussein tentang alasan invasi ke Kuwait, asal mula campur tangan Amerika 1 dekade sebelumnya.

Pada masa itu Iraq berhutang pada Kuwait 80 milyar USD yang digunakan untuk membiayai perang Iran-Iraq dari 1980-1988. Amerika yang belum berniat campur tangan secara langsung memberikan 40 juta USD pada Iraq.

Bagi US semua baik-baik saja asal tidak ada negara di kawasan timur tengah yang terlalu kuat dan berniat menginvasi tetangganya.

Sampai terdesak, Iraq menaruh 100.000 pasukannya di perbatasan, situasi bertambah panas. US dan Kuwait serta UEA akhirnya berhasil menenangkan situasi dengan melalui kesepakatan minyak. Situasi perlahan membaik.

Sampai Iraq mengirim mentri luar negrinya menemui Emir Al-Sabah dari Kuwait untuk membicarakan beberapa masalah kecil.

Emir memberitahu bahwa dia tak berniat menghentikan apa yang dia lakukan sekarang sampai seluruh wanita di Iraq jadi pelacur senilai $10.

Saddam Hussein mendengar itu sebagai hinaan yang personal, dan merupakan alasan utamanya menyerang Kuwait.

Siapa sangka Saddam Hussein merupakan pria romantis yang membela kehormatan wanita di negaranya, mungkin efek samping sering menulis novel cinta :D.

Sumber: @TweetMiliter

Anda membaca Alasan Sederhana Saddam Hussein Menginvasi Kuwait jangan lupa untuk membagikan dengan teman-teman anda.


13 comments:

Pasukan Elit Anti Teror German GSG-9 (GrenzSchutzGruppe-9)

Updated by | Kamis, Mei 16, 2013
GSG-9 atau Grenzschutgruppe-9 dibentuk pada 17 April 1973. Latar belakang terbentuknya GSG-9 ini karena kejadian Pembantaian Munich (Munich Massacre) pada tahun 1972.

Munich Massacre adalah kejadian dimana delapan teroris Palestina menculik 14 anggota tim Olimpiade Israel pada Olimpiade Munich tahun 1972 dengan tuntutan pembebasan 200 gerilyawan arab yang dipenjara di sebuah penjara di Israel.

Kepolisian Jerman mengirimkan anggotanya untuk menyelamatkan para atlet, tapi sayangnya mereka meremehkan para teroris itu.

Operasi penyelamatan berakhir dengan kegagalan, dengan terbunuhnya 11 dari 14 atlet, dan 5 dari teroris itu terbunuh, dengan sisa 3 tertangkap.

Pasukan Elit Anti Teror German GSG-9 (GrenzSchutzGruppe-9)

Pasukan Elit Anti Teror German GSG-9 (GrenzSchutzGruppe-9)

Terpisah dari sisi tragedi kemanusiaan ini, pihak penegak hukum Jerman juga sangat malu, dikarenakan sejarah kelam antara Jerman dan Israel (Yahudi).

Sebagai konsekuensi insiden ini, pemerintah Jerman Barat membentuk GSG-9 dibawah pimpinan Obersleutnant Ulrich Wegener.

Ulrich Wegener ini seorang ahli kontrateroris dalam Penjaga Perbatasan Federal Jerman Barat. Dibantu organisasi kontrateroris negara lain, ia membangun pasukan barunya dalam waktu kurang dari setahun semenjak kandidat dipilih, GSG-9 diaktifkan dengan dua unit yang siap tempur pada 17 April 1973.

Gelar elit GSG-9 dibuktikan pada 18 oktober 1977, pada Operation Zauberfeuer (Magic Fire).

Operation Zauberfeuer adalah operasi penyelamatan sandera di pesawat Lufthansa yang dibajak PFLP (Popular Front for the Liberation of Palestine).

Operasi itu berakhir dengan tewasnya 3 teroris tanpa jatuh korban jiwa.dengan kata lain, operasi ini berhasil.

Pasukan Elit Anti Teror German GSG-9 (GrenzSchutzGruppe-9)

GSG-9 terdiri dari tiga unit yang jumlah totalnya 250 operator. Tiga unit ini adalah GSG-9/1,GSG-9/2 dan GSG-9/3.

GSG-9/1 adalah unit kontrateroris dengan spesialisasi penyelamatan sandera dan operasi serbuan perkotaan. GSG-9/2 didedikasikan bagi operasi kontrateroris maritim, sementara GSG-9/3 adalah unit lintas udara.

Untuk mendukung tiga unit GSG-9 ini, ada Grenszhutz-Fliergruppe, satu armada helikopter khusus yang dipiloti kru terlatih dalam segala bidang kontrateroris.

Kandidat GSG-9 semuanya merupakan sukarelawan dari German Federal Border Guard.

Calon anggota harus melalui 6 bulan evaluasi fisik dan psikologis sebelum memulai kursus dalam keahlian dasar GSG-9. Jika kandidat berhasil menyelesaikan kursus dengan sukses(sekitar 30% dari semuanya), maka berhak menjadi operator aktif GSG-9.

Tetapi, para kandidat yang lulus ini tetap menjalani latihan lanjutan dalam keahlian spesialis seperti tembak runduk (sniping) juga demolisi (demolition).

Dari 1972-2003, GSG-9 dilaporkan telah menyelesaikan sekitar 1500 misi.

Sumber: @TweetMiliter

Anda membaca Pasukan Elit Anti Teror German GSG-9 (GrenzSchutzGruppe-9) jangan lupa untuk membagikan dengan teman-teman anda.


0 comments:

Sekilas Mengenai Sengitnya Pertempuran Udara selama Perang Korea 1950-1953

Updated by | Rabu, Mei 01, 2013
Perang Korea (1950-1953) menjadi salah satu ajang pertempuran udara paling sengit yang terjadi sepanjang sejarah dalam konteks persaingan. Pada perang Korea, pilot-pilot dari kubu komunis dan PBB Amerika bertempur dengan sengit di udara dalam pesawat yg didominasi jet.

Salah satu yg menarik dalam perang korea ini adalah, pilot-pilot yang bertempur di pihak komunis tidak hanya dari Korea Utara, ada Soviet dan Cina. Pilot Soviet dikenal sebagai "Honcos" oleh para pilot PBB Amerika, julukan ini melekat sekali kepada pilot Soviet dengan MiG-15.

MiG-15 Fagot yang menjadi andalan pilot-pilot kubu komunis terbukti menjadi ancaman nyata bagi AU kubu PBB, terutama pilotnya. Dan ketika Pilot Soviet memiloti MiG-15, pilot Amerika mengakui mereka lebih memilih kabur jika bertemu dalam keadaan tidak seimbang.

Selama perang, PBB menerbangkan pesawatnya lebih dari 1 juta sorti, dan pihak Komunis jauh lebih banyak lagi. Sorti-sorti oleh kubu komunis didominasi oleh Yak-3, Yak-9, Il-10, Tu-2, MiG-9, Yak-15, MiG-15, Yak-17U, dsb.

Sekilas Mengenai Sengitnya Pertempuran Udara selama Perang Korea 1950-1953

Sekilas Mengenai Sengitnya Pertempuran Udara selama Perang Korea  1950-1953

Pilot soviet hanya terbang di atas korea mulai dari April 1951 hingga Januari 1952, selama itu pula 142 pesawat PBB ditembak jatuh.

Mengapa Rusia memutuskan untuk turun gunung dan bertempur langsung di Korea?

Akhir 1950, Korut sudah terdesak hingga ke perbatasan sungai Yalu dengan Cina. AU korea Utara nyaris dimusnahkan saat itu. Akibat minimnya pengalaman dan pelatihan pilot korut, pesawat AU Korut / KPAF menjadi mangsa empuk pesawat tempur PBB.

Akhirnya Rusia gregetan dan mulai menurunkan pilotnya untuk membekingi cina dan korea utara, agar bisa membalikkan keadaan lagi. Setelah itu MiG MiG mulai merajalela diudara, diawali dengan MiG-9 Cina lalu disusul dengan MiG-15 AU soviet dan Korut dgn pilot Soviet.

Bagaimanakah pilot Soviet mampu membuat takut pilot Amerika selain dengan bermodalkan MiG-15 yang superior dibanding F-86 Sabre?

Pilot Soviet mengembangkan taktik berupa "sword and shield" jika disebut oleh pihak Amerika. Setiap kali penyergapan, pilot Soviet akan terbang dalam formasi 6 pesawat yang terbagi dalam 3 elemen yang berbeda. Dua pesawat sebagai penyergap, dua pesawat sebagai pelindung yang menyergap, dan dua lagi mengawasi dari jauh dan akan membantu jika butuh.

Taktik ini dikembangkan oleh Georgii Lobov (19 kill), Aleksandr vasco (15 kill) dan Aleksandr Kumanichkin (30 kill) ini terbukti sukses.

Tercatat 51 Ace Soviet lahir selama Perang Korea, dan para pilot Soviet mengakui pilot Amerika adalah pesaing yang tangguh.

Setelah pilot Soviet mengundurkan diri dari gelanggang, mereka memutuskan untuk melatih sendiri pilot Cina dan Korea Utara untuk menerbangkan MiG.

Ace tertinggi soviet di Korea adalah Yevgeni Pepelyaev dengan 23 kills, Nikolai Sutyagin dengan 21 kills dan Sergei Kramenko (19 kills).

Aturan yang digunakan pilot F-86 Sabre USAF dalam menyikapi ancaman yang ditimbulkan MiG-15:

1. Selalu terbang dalam kecepatan tinggi apabila sudah memasuki daerah lawan.

2. Buang Tangki cadangan apabila akan memulai air combat, dilarang mencoba bertempur melawan MiG-15 jika Drop Tank masih terpasang.

3. Apabila Drop Tank tidak dapat dilepas, segera kembali ke pangkalan secepatnya.

4. Waspada apabila musuh datang dari arah matahari.

5. Usahakan musuh terlihat secara visual apabila akan mulai dogfight, pesawat musuh yang tak terlihat adalah ancaman potensial.

6. Jangan memberi kesempatan pesawat musuh mendekat kurang dari jarak 2500 kaki.

7. Siluet MiG-15 mirip dengan F-86 apabila dilihat diatas jarak 3000 kaki, jangan tembak apabila tidak ada visual contact.

8. Kembangkan Mutual Support dalam bertempur. Lakukan Break apabila diperingatkan teman / Wingman.

9. Yang terpenting adalah : Jangan Panik.

10. Selama kombat. Gunakan Full Throttle, jangan sekali-kali menggunakan Air Brake.

Sumber: @TweetMiliter

Anda membaca Sekilas Mengenai Sengitnya Pertempuran Udara selama Perang Korea 1950-1953 jangan lupa untuk membagikan dengan teman-teman anda.


0 comments: