Komando Pasukan Khusus, Pasukan Elite Terbaik Indonesia

Updated by | Minggu, Februari 24, 2013
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite terbaik ketiga di dunia. Pasukan Kopassus memiliki moto "Berani, Benar, Berhasil". Kopassus adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) Tempur yang dimiliki oleh Angkatan Darat Indonesia.

Komando Pasukan Khusus menggunakan baret merah, hal ini berbeda dengan pasukan khusus di negara-negara lain pada umumnya. Pasukan khusus di dunia pada umumnya menggunakan baret hijau dan baret merah digunakan oleh pasukan lintas udara (Airborne). Beda halnya dengan militer Indonesia yang menggunakan baret merah untuk pasukan khusus dan baret hijau untuk Lintas Udara.

Komando Pasukan Khusus

Komando Pasukan Khusus

Pasukan baret merah ini telah terbukti kemampuannya dalam berbagai operasi. Antara lain operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya.

Anggota Kopassus pada umunya berasal dari Korps Infanteri. Namun Kopassus menerapkan struktur organisasi yang berbeda dengan satuan infanteri lainnya. Kopassus sengaja untuk tidak terikat dengan ukuran umum satuan infanteri. Hal ini terlihat dari satuan mereka yang disebut "Grup". Penggunaan grup dimaksudkan agar kesatuan ini bisa lebih fleksibel dalam menentukan jumlah personel.

Komando Pasukan Khusus

Secara garis besar, satuan dalam Komando Pasukan Khusus dibagi menjadi 5 grup, yaitu:

1. Grup 1/Para Komando
Grup ini bermarkas di Serang, Banten. Kekuatan Grup 1/Para Komando terbagi dalam tiga batalyon tempur yaitu:
- Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika
- Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika
- Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika

Setiap batalyon terdiri dari 3 kompi. Setiap kompi dipecah lagi menjadi 3 peleton, yang masing-masing peleton beranggotan 39 orang. Dan setiap peleton terdiri dari 3 unit kecil yang disebut regu berkekuatan 10 orang.

2. Grup 2/Para Komando
Grup ini bermarkas di Kartasura, Sukoharjo. Kekuatan Grup 2/Para Komando terbagi dalam:
- Batalyon 21 (Bhirawa Yudha),
- Batalyon 22 (Manggala Yudha) yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah,
- Batalyon 23 (Dhanuja Yudha) bermarkas di Parung, Bogor.

3. Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus)
Pusdikpassus adalah sekolah awal untuk melatih pasukan para komando, khususnya yang akan bergabung ke Kopassus. Pusdik ini bermarkas di Batujajar, Jawa Barat. Lembaga pendidikan ini menyediakan kursus-kursus spesialis lain, yang juga terbuka bagi anggota Angkatan Darat di luar Kopassus seperti: Kompi Pemburu, Scuba, Daki Serbu, Demolisi, Pandu Udara (Path Finder), dan Penembak Runduk (Sniper).

Komando Pasukan Khusus

4. Grup 3/Sandhi Yudha
Grup 3/Sandhi Yudha bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Anggota grup keempat ini merupakan pilihan dari 3 grup pertama yg dilatih kembali menjadi prajurit berkualifikasi intelijen tempur dengan tugas utama menghancurkan musuh di garis belakang pertahanan lawan (penyusupan). Di masa damai seperti saat ini, mereka mengemban tugas intelijen teritorial, misalnya mengenali karakteristik demografi suatu wilayah, melakukan pemanfaatan atas unsur-unsur pendukung yang dapat dimanfaatkan, seperti para tokoh masyarakat, pejabat-pejabat lokal, bahkan para preman.

Kelebihan lain anggota Sandhi Yudha adalah pada perilaku dan penampilannya yang sama sekali tidak mirip tentara pada umumnya.Grup ini sangat profesional dalam penyamarannya, dan juga telah mendapatkan pendidikan Perang Kota dari Green Berets US Army. Di samping itu, anggota Grup ini juga memiliki kemampuan penggalangan massa yang sangat baik.

Komando Pasukan Khusus

BIN (Badan Intelijen Negara), adalah salah satu institusi yang banyak memanfaatkan personel yang memiliki latar belakang Sandhi Yudha. Dalam operasi BIN, dalam kondisi yang sangat dibutuhkan, maka masih sering memakai personel aktif dari Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan sengaja menghilangkan diri dan diisukan bergabung dengan organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan keuntungan dari segi ekonomi buat mereka.

5. Satuan 81/Penanggulangan Teror (Den 81 Gultor)
Grup ini bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan Dansat 81 Khusus Penangulangan Teroris. Pembentukan satuan ini tidak lepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda yang terkenal dengan nama Operasi Woyla.

Satuan ini direkrut dari pasukan-pasukan terbaik Grup 3/Sandhi Yudha dan merupakan yang terbaik yang dimiliki Kopassus. Mereka memiliki ksatrian tersendiri dan terisolir di Cijantung, Jakarta Timur. Kualifikasi Grup 5 Kopassus ini adalah Anti Teroris, dan akan selalu mengikuti perjalanan kenegaraan Presiden RI. Peralatan yang mereka miliki sangat canggih, tak beda dengan yang dimiliki satuan elite tentara negara-negara lainnya di dunia.


Latihan awal untuk menjadi anggota Kopassus adalah mengambil kualifikasi Komando yang harus dijalani selama 6 bulan. Materi latihannya meliputi perang hutan, buru senyap, dan survival  di kawasan situ Lembang dilanjutkan dengan latihan rawa-laut, survival laut, pendaratan pantai, dan lainnya di Cilacap. Selain itu mereka juga harus mengambil pendidikan PARA dasar tempur dengan materi yang meliputi terjun malam, terjun tempur bersenjata, dan diterjunkan di hutan dengan membawa ransel, senjata, payung utama, dan payung cadangan.

Dalam semua latihannya, pasukan Kopassus menggunakan peluru tajam. Oleh karena itu tak heran bila hampir di setiap latihan selalu ada saja yang meninggal dunia karena berbagai sebab. Kesalahan sekecil apapun tidak akan ditolerir, karena memang tugas mereka sangat berbahaya. Setiap anggota Kopassus harus memiliki keahlian khusus seperti menjadi penerjun payung handal (Combat Free Fall), penyelam, penembak jitu (sniper), daki serbu, komputer dan Teknologi Informasi (cyber war), perang psikologi, serta menguasai setidaknya 2 bahasa daerah bagi para tamtama dan bintara, dan 2 bahasa asing untuk para perwira. Proses seleksi ini pada dasarnya berjalan terus-menerus sampai dengan selesainya masa pelatihan. Seorang Pasis (Perwira Siswa) yang melakukan kesalahan pada hari terakhir latihan, akan langsung dipecat. Artinya tidak ada kompromi.

Grup 5 Kopassus Antiteror menggunakan senapan H&K MP5 yang merupakan senjata standar semua pasukan khusus di dunia seperti Green Berets, Delta Force, Navy SEALs, SAS, GSG-9 (Grenzschutzgruppe 9) Jerman, dll. Pistol yang mereka pakai adalah Beretta 9mm, selain itu juga berbagai kaliber kecil lainnya seperti kal. 22 (pistol kecil). Bila peralatan yang mereka gunakan sudah saatnya diganti (menurut manual), maka akan segera diganti. Jadi pada prinsipnya mereka sangat mandiri, termasuk memiliki sejumlah panser dan helikopter.

Komando Pasukan Khusus

Satu orang prajurit Kopassus dapat disetarakan dengan 3 tentara biasa, karena telah dilatih berbagai keterampilan komunikasi, tempur, medis, dll. Di kesatuan tentara biasa hal semacam itu tidak ditemukan. Terutama untuk Den 81 (Grup 5 Kopassus), kemampuan 1 prajuritnya sebanding dengan 6 orang tentara biasa.

Demikianlah pembahasan mengenai Komando Pasukan Khusus, Pasukan Elite Terbaik Indonesia. Beberapa nama yang terkenal dari dunia Kopassus antara lain Benny Moerdani, Sintong Panjaitan, Yunus Yosfiah, Agum Gumelar, Hendropriyono, Prabowo Subianto, dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.

Sumber: Wikipedia, @DuniaMiliter

Anda membaca Komando Pasukan Khusus, Pasukan Elite Terbaik Indonesia jangan lupa untuk membagikan dengan teman-teman anda.



Komentari artikel Komando Pasukan Khusus, Pasukan Elite Terbaik Indonesia

0 comments: